SELAMAT DATANG

Search This Blog

Thursday, April 22, 2010

PINTU SYAITAN

15 pintu syaitan yang ada didalam diri kita
-pintu marah
- cinta dunia
- kebodohan (enggan menghadiri majlis ilmu)
- suka berangan angan kosong
- tamak
- bakhil
- suka pada pujian
- riak atau sombong
- ujub (merasa kagum)/takbur
- takut dan gelisah
- buruk sangka
- memandang rendah pada orang lain
- suka akan dosa
- merasa aman daripada pembalasan "ALLAH"
- putus asa daripada rahmat "ALLAH"

15 Senjata Menghalang Syaitan
- Membaca Bismillah (menjadi kunci pada perbuatan baik)
- Banyakkan berzikir
- Banyakan Beristigfar
- Baca "la i'laha illa anta subhanaka inni kuntu minaz zolimin"
- Jangan tidur berseorangan
- Baca doa pagi dan petang
- Bersugi
- Melaksanakan solat jemaah
- Berwudhuk sebelum tidur
- menutup aurat
- Membaca doa masuk tandas.
- Banyak berselawat pada hati
- Bertaubat, beristighfar
- Banyakan baca Al-Quran
- Membaca surah Yassin setiap pagi

Rumah yang Tidak Dimasuki syaitan
- Rumah yang bersih dari kotoran
- Penghuni membaca "Bismillah" ketika memasuki rumah
- Sentiasa berzikir (ahli rumah menegakkan solat)
- Penghuninya jujur dan tidak berdusta
- Penghuninya memakan makanan yang halal (dan cara mendapatkannya halal)
- Penghuninya mengekalkan silaturahim (sentiasa mesra)
- Rumah yang penghuninya berbakti kepada Ibu Bapa

PETUA MENCUCI HATI

Segala aspek kehidupan ini bermula daripada hati. Oleh itu di bawah ini ada
beberapa cara bagaimana hendak mencuci hati. Diolah oleh pakar motivasi
Datuk Dr. Haji Fadzilah Kamsah.

1. Dirikan solat dan banyakkan berdo'a - Ini adalah salah satu
kaedah yang sungguh berkesan. Semasa berdo'a turut katakan "Ya,Allah
jadikan hatiku bersih"
2. Selawat keatas Nabi Muhammad s.a.w paling minima 100 X sebelum
tidur - Ini merupakan satu pelaburan yang mudah dan murah. Disamping
dosa-dosa diampunkan, otak tenang, murah rezeki, orang sayangkan kita dan mencetuskan semua perkara kebaikan.
3. Solat taubat - Selain daripada memohon keampunan, dapat mencuci
hati dan menenangkan minda.
4. Membaca Al-Quran - Selain dapat mencuci hati juga menenangkan
jiwa, penyembuh, penenang, terapi. Sekurang- kurangnya bacalah
"Qulhu-allah" sebanyak 3X.
5. Berma'af-ma' afan sesama kawan setiap hari - Semasa meminta maaf
perlu sebutkan.
6. Bisikan kepada diri perkara yang positif - Jangan sesekali
mengkritik, kutuk diri sendiri, merendah-rendahkan kebolehan diri sendiri.
katakan lah "Aku sebenarnya.. ....(perkara yang elok-elok belaka)
7. Program minda/cuci minda - Paling baik pada waktu malam sebelum
tidur, senyum, pejam mata, katakan di dalam hati "Ya, Allah cuci otak aku,
cuci hatiku, esok aku nak jadi baik, berjaya, ceria, bersemangat, aktif,
positif". Menurut kajian saikologi, apa yang disebut sebelum tidur dapat
dirakamkan sepanjang tidur sehingga keesokan harinya - CUBALAH!!).
8. Berpuasa - Sekiranya dalam berpuasa terhindar dari melakukan
perkara-perkara kejahatan.
9. Cuba ingat tentang mati (Sekiranya hendak melakukan sesuatu
kejahatan, tidak sampai hati kerana bimbang akan mati bila- bila masa).
10. Kekalkan wuduk.
11. Bersedekah.
12. Belanja orang makan.
13. Jaga makanan - jangan makan makanan yang subhat.
14. Berkawan dengan ulama.
15. Berkawan dengan orang miskin (menginsafi) .
16. Pesan pada orang, jadi baik.
17. Menjaga pacaindera (mata, telinga, mulut...dsb) , jangan dengar
orang mengumpat.

Dr Haji Fadzilah Kamsah

KESILAPAN IBU BAPA DALAM MENDIDIK ANAK-ANAK

Sumber : Jalinan Keluarga
diubahsuai dari Kuliah Mingguan Surau An-Nur, 10 Jun 1998 oleh Ustaz Khalid Haji Mohd Isa

"Harta benda dan anak-anak kamu hanyalah menjadi ujian dan di sisi ALLAH ada pahala yang besar." (Al-Quran Surah At-Taghabun, 64:15)

Anak-anak adalah amanah dari ALLAH s.w.t. dan ianya sebahagian dari ujian ALLAH s.w.t. kepada kita hamba-hamba-Nya. Sebagai ujian, ianya akan dipertanggungjawabkan. Orang yang malang ialah orang yang mempunyai ramai anak tetapi anak-anaknya tidak membawa kebaikan kepadanya di akhirat. Rasulullah SAW diberitakan telah bersabda :

"Tahukah engkau siapakah orang yang mandul." Berkata para sahabat : "Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak." Lalu Rasulullah SAW berkata : "Orang yang mandul itu ialah orang yang mempunyai ramai anak tetapi anak-anaknya itu tidak memberi kemanfaatan kepadanya sesudah ia meninggal dunia."-(Maksud Al-Hadith )

Ini mungkin disebabkan beberapa kesilapan dalam mendidik anak-anak.

1. Kesilapan pertama: Kurang berdoa

1.1 Kurang berdoa semasa mengandung. Antara doa-doa yang digalakkan diamalkan semasa mengandung ialah

* Saidul (penghulu) Istighfar
* Doa memohon rahmat (Al-Quran Surah Ali 'Imran, 3 : 8-9)
* Doa memohon zuriat yang baik (Al-Quran Surah Ali 'Imran, 3 : 38)
* Doa agar anak mengerjakan solat (Al-Quran Surah Ibrahim, 14 : 40-41)

1.2 Kurang berdoa semasa membesarkan anak. Doa-doa yang digalakkan diamalkan semasa anak membesar ialah

* Doa agar anak patuh kepada ALLAH s.w.t. (Al-Quran Surah Al-Baqarah, 2 :128)
* Doa diberi zuriat yang menyejukkan hati (Al-Quran Surah Al-Furqan, 25 :74)
* Doa supaya nama anak membawa kebaikan kepadanya.

2. Kesilapan kedua: Banyak memberi belaian Tarhib (menakutkan) daripada Targhib (didikan atau motivasi) seperti :

* menakutkan anak-anak dengan sekolah
* menakutkan dengan tempat gelap
* menakutkan dengan hutan rimba atau bukit bukau
* menggunakan kekerasan dan paksaan semasa menyuruh anak tidur

3. Kesilapan ketiga: Tidak tegas dalam mendidik anak-anak
* tidak menjadualkan kegiatan harian anak-anak
* terlalu memfokuskan anak-anak kepada sesuatu aktiviti sahaja tanpa mengambil kira perasaan mereka.

4. Kesilapan keempat: Menegur anak secara negatif

* mengeluarkan kata-kata kesat dan maki hamun kepada anak-anak (terutama semasa marah).
* membandingkan anak-anak dengan anak-anak lain atau anak orang lain.

5. Kesilapan kelima: Memberi didikan yang tidak seimbang antara jasmani (physical), rohani (spiritual) dan minda (intelektual)

* ramai yang lebih mementingkan pendidikan minda dari pendidikan rohani

6. Kesilapan keenam: Kurang memberi sentuhan kepada semua anak-anak sedangkan Rasulullah kerap dilihat mendukung cucu-cucunya dan mencium mereka. Diriwayatkan oleh Aisyah r.a. :

Pada suatu hari Rasulullah SAW mencium Al-Hassan atau Al-Hussien bin Ali r.a. Ketika itu Aqra' bin Habis At-Tamimiy sedang berada di rumah baginda. Berkata Aqra' : "Ya Rasulullah! Aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium seorang pun dari mereka." Rasulullah melihat kepada Aqra' kemudian berkata : "Siapa yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi."-(Maksud Al-H

NUR AQILAH

CARA MENGENALI ANAK HIPERAKTIF

Oleh dr. Dito Anurogo
ANAK hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), pertama kalinya dideskripsikan oleh dokter Heinrich Hoffman pada tahun 1863. Angka kejadiannya cukup membuat cemas orang tua. Hasil riset yang dilakukan oleh Dwidjo Saputro (2009) di DKI Jakarta menyimpulkan bahwa di antara lima anak sekolah dasar didapatkan satu anak yang menderita ADHD.

Penyebab

Multifaktor, yaitu: faktor lingkungan dan psikososial, seperti: riwayat terkena toksin (zat beracun) seperti timah, terpapar rokok, konflik keluarga, hubungan keluarga yang retak atau tidak harmonis.

Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai, jumlah keluarga yang terlalu besar, orang tua terkena kasus kriminal, orang tua dengan gangguan jiwa (psikopat), cara mengasuh-mendidik yang kasar, anak yang diasuh di penitipan anak, rasa kehilangan yang sangat, misal: karena orang tua bercerai atau meninggal dunia, di awal masa anak-anak juga menjadi penyebab.

Faktor makanan: kekurangan asam lemak omega-3; konsumsi makanan dengan zat/bahan pengawet dan pemanis, seperti: natrium benzoat, gula. Faktor biologis dan genetik, seperti: riwayat keracunan kehamilan, perdarahan antepartum (sebelum melahirkan), fetal distress, cedera saat lahir. Ibu hamil yang terpapar rokok, merokok, atau mengkonsumsi alkohol, heroin.

Janin kekurangan oksigen, dan kekurangan asupan seng. Riwayat bayi dengan berat lahir sangat rendah atau prematur, cedera otak. Ada peningkatan kadar monoamine oksidase (MAO) pada trombosit anak dengan gangguan pemusatan perhatian-hiperaktivitas.

Gangguan neurotransmitter, seperti: gangguan sistem central catecholaminergic neurotransmission, perubahan catecholaminergic terutama dopaminergic dan noradrenergic, penurunan homovalinic acid (HVA) cairan serebrospinal, ketidaknormalan fungsi norepinefrin. Anak dengan dopamine transporter (DAT) susceptibility gene rentan menderita ADHD.

Gambaran Klinis

Gejala ADHD merupakan rangkaian kesatuan, yang dapat menetap (setidaknya selama 6 bulan) sepanjang masa anak hingga dewasa, meliputi: gangguan pemusatan perhatian, seperti: terlihat sering bengong atau melamun. Jarang menyelesaikan perintah sampai tuntas, tak dapat berkonsentrasi dalam waktu lama, kalau belajar harus selalu ditunggu, belum dapat menyelesaikan tugas sendiri, pikirannya kacau, mudah bingung, pelupa, perhatian mudah beralih, barang-barang miliknya (seperti mainan) sering hilang, tertinggal atau terlupakan.

Hiperaktivitas, yaitu aktivitas motorik dan vokal yang sangat berlebihan, seperti: banyak bicara (misal: ngobrol dengan teman di dalam kelas, sering nyeletuk), tidak dapat tenang/diam (misal: tidak dapat duduk diam, sering berjalan-jalan di dalam kelas), tidak mengenal lelah, tangan dan kaki selalu bergerak, sulit dikendalikan saat di mall atau sedang berbelanja, kadang tampak gelisah, ribut, atau gaduh.

Perilaku impulsif, yaitu perilakunya kurang terkendali, seperti: berbicara dan bertindak tanpa berpikir akibatnya, suka menginterupsi atau menyela orang lain, sering menjawab terburu-buru sebelum pertanyaan usai ditanyakan, sering usil, tidak sabaran, sering mengambil “jalan pintas” dalam menyelesaikan tugas.

Dapat juga disertai dengan: sikap menentang, seperti: sering melanggar peraturan. Lebih mudah merasa terganggu, mudah tersinggung, mudah marah dibandingkan dengan teman yang seusia. Cemas, misalnya: lebih banyak mengalami rasa khawatir dan takut dibanding teman yang seusia.

Sangat sensitif terhadap kritikan, mengalami kecemasan pada situasi yang baru atau yang tidak dikenal, terlihat sangat pemalu dan menarik diri. Memiliki problem sosial, seperti: hanya memiliki sedikit teman, sering merasa rendah diri dan tidak percaya diri, kemampuan sosialisasi buruk.

Pemeriksaan Penunjang

Penderita tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium. Untuk deteksi dini di Indonesia, digunakan instrumen Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif (SPPAHI) untuk deteksi ADHD pada anak berusia 6-13 tahun, yang dapat dipakai oleh orang tua, guru, dokter.

Jika fasilitas tersedia, sebelum dan sesudah pemberian terapi, dapat dilakukan pemeriksaan cognitive Event Related Potential (ERP), Matching Familiar Test, dan Continuous Performance Test untuk menilai kemampuan memusatkan perhatian dan tingkat kewaspadaan.

Terapi

Untuk semua penderita ADHD, ditekankan pentingnya diet-nutrisi seimbang, yakni: 4 sehat 5 sempurna, berolahraga dan beribadah secara rutin dan teratur. Diet yang direkomendasikan adalah diet oligoantigenic, yaitu menghindari (bahan) makanan yang berpotensi menyebabkan alergi, seperti: susu dan produk-produknya, tepung terigu, gandum, jagung, ragi, dan kedelai. Hindari juga susu sapi, telur, jeruk.

Secara umum, methylphenidate, atomoxetine, dan dexamfetamine dapat digunakan untuk anak dan remaja penderita ADHD atas indikasi. Atomoxetine dapat digunakan jika methylphenidate tidak manjur, dan sebaiknya dikombinasikan dengan inhibitor CYP2D6, seperti: fluoxetine. Obat stimulan, seperti pemoline, dapat juga digunakan pada anak, remaja, dan orang dewasa penderita ADHD yang tidak berespon terhadap methylphenidate.

Dexamfetamine dapat dipertimbangkan jika anak dan orang muda dengan ADHD tidak berespon terhadap dosis maksimum dari methylphenidate atau atomoxetine.

Untuk orang dewasa penderita ADHD, sebaiknya diberikan terapi yang komprehensif, meliputi: obat yang disertai juga dengan terapi psikologis, terapi perilaku, dan okupasi. Obat tidak direkomendasikan untuk anak ADHD yang belum bersekolah, sehingga terapi pada anak yang belum bersekolah sebaiknya diberikan oleh dokter, terutama psikiater anak dan spesialis anak. Beberapa obat herbal, seperti: Ginkgo biloba, Passiflora, sedang diteliti kemanjurannya untuk mengobati ADHD.

Pencegahan

Berbagai upaya untuk mencegah ADHD antara lain: kedua orang tua jangan merokok. Untuk ibu hamil, hindari: rokok, konsumsi makanan/minuman beralkohol, narkoba, heroin. Ibu hamil hendaknya teratur kontrol, rajin berolahraga dan rutin beribadah, menjaga asupan gizi seimbang, terutama vitamin D.

Menjaga bayi dan anak dari semua makanan-minuman yang mengandung zat tartrazine, bahan pengawet (seperti: sodium benzoate), pemanis (seperti: gula), dan pewarna buatan. Jauhi TV, terutama jika Anda memiliki anak yang berusia kurang dari dua tahun. Untuk semua anak dan remaja, sebaiknya tidak menonton TV lebih dari 3 jam per hari, efektifkan waktu untuk belajar, berdiskusi, menambah pengalaman positif, membaca, menulis, dan beribadah dalam arti luas.

Dengan penatalaksanaan holistik yang didukung oleh semua pihak, maka tentunya permasalahan ADHD akan teratasi dengan baik.(13)

– dokter Dito Anurogo, tinggal di Semarang, peneliti hematopsikiatri, pernah menjadi delegasi Indonesia untuk riset dan training ke Italia dan Hungaria.